CNO,Lebak – Guna melestarikan keasrian serta menjaga degradasi alam / tempat wisata Guha Langir, kepala Resort Polisi Hutan ( KRPH ) Bayah Selatan, BKPH Bayah, sudah menghimbau kepada warga Sawarna yang berusaha warung di lokasi wisata Guha Langir, lahan milik Perum Perhutani, Jum’ at, 13 September 2024
Irin, selaku KRPH Bayah Selatan, BKPH Bayah, menuturkan, Dirinya dari awal dan sampai saat ini pun terus melakukan himbauan, agar lahan wisata tersebut jangan di rusak, agar terjaga ke alamiannya, ujarnya.
Menurut Irin, hal ini perlu di jaga, dan ini tanggung jawab kita semua. Terkait adanya pengrusakan batu karang, Irin berharap, jangan sampai di lakukan lagi, agar tidak meluas, imbuhnya.
Iwa Sungkawa Kades Sawarna saat di di konfirmasi via Panggilan WhatsApp, di lanjut, Iwa juga mengirim pesan suara ( VN ), sangat berharap kepada warganya yang membuat warung di lokasi wisata Guha Langir, lahan milik Perum Perhutani, agar tetap menjaga keaslian alam di lokasi tersebut, karena hal itu tanggung jawab kita semua, tolong di jaga alam, imbuhnya.
Sementara Bubun selaku ketua Organisasi Sosial Kemasyarakan Desa Sawarna dan juga selaku pemilik usaha warung di wisata Guha Langir, Dia mengakui hal tersebut, alasan yang Bubun sampaikan, itu untuk jalan dan perluasan halaman warung.
Saat awak media observasi,terlihat tumpukan batu karang di area lahan tersebut, salah satunya di area tempat jaja’an Bubun dan ada juga di tempat pemilik warung yang lainnya.
Sebelumnya awak media ini mendapat informasi bahwa ada jual beli garapan di lahan milik Perum Perhutani tersebut. Sampai berita ini di tersebitkan, belum ada jawaban baik dari pihak Perum Perhutani juga Kepala Desa Sawarna, saat di konfirmasi pagi Sabtu ini tanggal 14/9/24, no WhatsApp Kades Sawarna, pada posisi ceklis satu.
Sementara Asper BKPH Bayah, KPH Banten Luckita, saat di konfirmasi via Panggilan WhastApp, Dirinya beserta jajaran, sudah melakukan himbauan himbauan baik secara langsung di lokasi, juga melalui plang. Dirinya berharap, ke aslian wisata Guha Langir harus di jaga oleh semua pihak, jangan sampai, akibat ada pembongkaran karang untuk perluasan jalan warung terjadi hal hal yang tidak di inginkan, ujarnya.
Masih kata Asper BKPH Bayah, Dirinya berencana akan melakukan penataan kembali di wisata tersebut, agar ada jarak antara warung dengan tebingan karang yang menjadi ikon wisata tersebut salah satu tebing karang, hal ini untuk menjaga keselamatan pewarung juga pengunjung, jika saja terjadi insiden, salah satu penyebabnya dari pembongkaran batu karang, siapa yang akan bertanggung jawab, pastinya Kami selaku pemilik lahan, ujar Lucki lagi.
Di tanya sebelumnya, bahwa di lahan tersebut di duga transaksi jual beli garapan, sebagai Kepala Asisten Perum Perhutani, Dirinya mengatakan itu tidak di benarkan oleh aturan, dan itu tidak boleh, dari mana dasarnya, boleh menggarap, tapi tidak boleh menjualnya. Sekalipun itu jual beli garapan, tegasnya.
Sebagai tempat wisata yang masuk Dome Bayah, Dirinya berharap, dukungan dari semua pihak untuk menjaganya, baik itu masyarakat Desa, LMDH, tokoh Masyarakat, Karang Taruna, apalagi pengelola dan pelaku usaha, juga Dinas Pariwisata, pungkasnya.
(Didin)