Lebak,Chanel News.Online – Sejumlah pemilik warung dan pemerhati sosial, terkait Kompensasi pembongkaran warung – warung kuliner di jembatan 2 Bayah, Desa Darmasari, kecamatan Bayah, kabupaten Lebak – Banten, sejumlah pemilik warung berharap kepada Kementrian PUPR Republik Indonesia, harus bersikap bijaksana akan kepentingan perut masyarakat, terang nya Sabtu, 12/4/25.
Kami, sebagai pedagang kecil yang berusaha untuk menyambung perut keluarga, sangat berharap, kebijakan kompensasi ini, agar di tinjau ulang lagi, karena ini tidak sepadan dengan biaya bongkar juga angkut barang – barang dan kayu sisa bangunan, ungkapnya.
KM, mengatakan bukan kami tidak menghargai keputusan PUPR, tapi perlu di ketahui, Kami selama berjualan di sini, selain bikin bangunan sendiri, tiap bulan Kami bayar sewa lahan, terang KM.
” Ya Kang, kita jualan di sini, awal kita buat bangunan sendiri dan tiap bulan bayar sewa lahan Rp 200.000 perwarung. Dan ini sudah berjalan kurang lebih 2 tahun, udah ke itung kan Kang, tapi tiba – tiba harus di bongkar karena akan ada perbaikan abutmen jembatan, ok kita menerima alasan ini, tapi mestinya harus ada sosialisasi dan pemberitahuan dari jauh – jauh hari, biar tidak ada kesan sepihak keputusannya, juga besaran kompensasi nya juga di sepakati dulu oleh kedua belah pihak, tuturnya.
Sementara sejumlah aktivis dan pemerhati sosial, juga ada beberapa komentar dari sejumlah tokoh, harusnya ada sosialisasi dulu dari awal dari pihak terkait, juga pemberitahuan, agar tidak dadakan dan juga jangan ada kesan keputusan sepihak, dan yang paling penting, besaran nominal kompensasi / uang bongkar, mestinya di bicarakan dulu, biar di setujui oleh kedua belah pihak , jangan mengambil keputusan sepihak, dan juga jangan langsung di bagi bagikan saja, karena mereka ( para pemilik warung red ) tiap bulan bayar sewa lahan, pungkasnya.
Hasil investigasi awak media di lokasi, masih ada beberapa warung yang belum di bongkar
didik kaka
