Gelar Talkshow Kesehatan Penanganan Kegawatan dan Optimalisasi Motorik Anak Cerebral Palsy di Rumah

foto,Direktur Yanmed,drAde Febrina lestari

Kabupaten Sleman,CNO -Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar Talkshow kesehata penanganan kegawatan dan optimalisasi motorik anak cerebral palsy di rumah. Kegiatan tersebut di selenggarakan di Auditorium RSA UGM, pada hari Kamis 3 Juli 2025.

Acara talkshow ini dibuka oleh, dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc.,Sp.A(K) selaku Direktur Yanmed dan Ketua Pengabmas bersama Dr.dr.Fitri Hartanto, Sp.A(K) yang juga Ketua Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial.

Acara talkshow ini dibuka oleh, dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc.,Sp.A(K) selaku Direktur Yanmed dan Ketua Pengabmas didampingi Dr.dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) yang juga Ketua UKK Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial.

RSA UGM juga menghadirkan narasumber seperti: Prof.dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D, Sp.A(K) Sekilas Peran FKKMK UGM dalam Kegiatan Anak Cerebral Palsy. dr. Kristy Iskandar, M.Sc, Ph.D, Sp.A Subsp.Neuro(K) Tatalaksana Kejang pada Anak CP. dr. Muhammad Tsani Arsyad, M.Med.Sc.,Sp.A, Tersedak pada Anak CP. dr. Andriani Adilla Kusuma Wardhani, Sp.K.F.R, AlFO-K, Gangguan Motorik Anak CP, Muhammad Nabhan Husein, S.Psi.,M.Psi, Pendampingan Psikolog untuk Orang Tua Anak CP Hands on BHD dan Fungsi Motorik Anak.

Sedangkan dr.Bayu Pratama Putra, Ph.D selaku Moderator acara.

” Direktur pelayanan medis dan Ketua pengabdian masyarakat, dr. Ade Febriana Lestari mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kerjasama RSA UGM dengan mitra dari Fakultas Kedokteran UGM dalam rangka program kegiatan pengabdian masyarakat dengan melibatkan komunitas keluarga cerebral palsy di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ade, menyebut komunitas keluarga cerebral palsy di DIY anggotanya kurang lebih 300 orang, komunitas ini didirikan pada tahun 2012,” ucapnya.

Untuk diketahui bahwa cerebral palsy adalah kondisi neorilogis yang dapat muncul sebagai masalah pada tonus otot, kondisi ini di sebabkan oleh kerusakan otak selama perkembangan janin atau cacat.

Perkembangan yang mempengaruhi cara otak berkembang, penyebab cerebral palsy juga bisa beragam faktor. Seperti kelainan genetik, infeksi, dan sebagainya. Perkembangan otak tidak normal, sehingga mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol otot – ototnya,” jelas Ade.

Ia juga menyampaikan jumlah penderita atau pasien cerebral palsy sekitar 300 orang di DIY, dan di Indonesia tergolong cukup banyak yaitu dengan perbandingan setiap 1000 kelahiran terdapat 1 orang dengan gangguan cerebral palsy.

” Harapan kami kedepan kegiatan seperti ini terus dilakukan untuk memberikan pengetahuan, dan edukasi kepada keluarga dengan anggota keluarga berkebutuhan khusus.

Sehingga mereka mengetahui apa yang akan dilakukan agar, kualitas hidup keluarga menjadi baik. Karena memang untuk penderita kronis seperti ini, perlu ada support group dari komunitas agar tidak merasa sendirian.

Ade, juga menerangkan pada bulan Agustus 2025 ini, kami akan menggelar acara dengan menggundang semua group cerebral palsy dari seluruh Indonesia, untuk hadir kami akan melanching buku pegangan untuk cerebral palsy,” terang Ade.

Harapan kami kepada semua pemangku kepentingan di Indonesia, untuk memberikan perhatian khusus kepada keluarga dengan membuat cerebral center,” tutup Ade.

(Ags w)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *