CNO,Lebak – Ramai di beritakan bahwa PT CG produsen semen dengan trad merk merah putih yang berinvestasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tepatnya di blok Cibayawak, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah yang akan melakukan penggusuran terhadap puluhan warung yang ada di wisata Karang Taraje.
Awak media ini observasi terkait hal ini, di dapat beberapa sumber membenarkan, salah satunya tokoh Darmasari yakni Jaro Akhmad, bahwa ada divisi dari PT Cemindo yang di tugaskan untuk rencana melakukan pembongkaran warung warung di wisata Karang Taraje, yaitu divisi HRD, di pesan WhatsApp Jaro Akhmad tertulis Pak Sutiono,” terang Jaro Akhmad.15 mei 2024
Masih kata Jaro Akhmad, setahu Saya, yang pernah jadi Kades di Darmasari, lahan tersebut milik Pemda Lebak, lokasi wisata, dan pernah ada selentingan, lahan tersebut di kontrak oleh PT CG, dari pemimpin Lebak pada masa itu, bukti tersebut jelas ada bangunan mesjid yang di bangun oleh perusahaan produsen semen merah putih,” ujarnya.
Informasi selanjutnya, kata Akhmad Yani, bahwa hak garap PT CG dari lahan tersebut sudah habis, sehingga pengelolaan wisata kembali oleh pihak lembaga Desa Darmasari, tapi tiba tiba, entah dengan tujuan apa, pihak PT CG akan melakukan pembongkaran kepada warung warung milik warga, tanpa ada sosialisasi, juga mediasi, yang akhirnya belum bisa di terima oleh semua pihak, sehingga menimbulkan reaksi,” terang Jaro Akhmad lagi.
Masih kata Akhmad, ko tim HRD yang akan melakukan pengbongkaran, kan aneh, mestinya tim CSR dan tim legal, agar tidak salah pungsi nya. Yang anehnya lagi, tim ini pun susah untuk di konfirmasi, terus maunya apa sih ini PT CG,” tegas Akhmad.
Bukankah suatu perusahaan apapun harus punya kebijakan serta kewajiban untuk membantu pengusaha mikro di seputaran perusahaan, sebagai bahagian CSR perusahaan ketika sudah produksi dan mendapatkan keuntungan dari penjualan, bukan malah sebaliknya, membuat reaktif negatif di masyarakat, terus apa kehadiran PT CG di sini..,” pungkas Jaro Akhmad.
Hal serupa di katakan seorang Aktivis senior di Baksel yaitu Sulistio, dirinya sempat beberapa mengkonfirmasi Pak Sutiono via Panggilan WhatsApp, tapi tak pernah di respon, ini apa maunya pihak PT CG, punya rencana akan melakukan pembongkaran warung warung warga, tapi tidak menjelaskan alasan nya kepada media selaku corong dari aspirasi warga,” terangnya.
Sulis panggilan akrabnya, sangat menyayangkan sikap arogansi dari pihak perusahaan tersebut. Bahkan PT CG di duga kuat tidak menghargai pemerintahan, yang berupaya menjadi penengah untuk kedua belah pihak,” tegasnya.
Masih kata Sulis, dirinya berharap kepada PT CG, harus menghargai warga Bayah khususnya yang sudah dari awal mendukung pihak perusahaan, dengan merelakan lahan nya di bebaskan, dan ingat juga PT CG punya komitmen bagi warga Bayah, yang menurut Saya, kata Sulis, dari beberapa komitmen ada yang belum dan tidak di tepati,” terangnya.
Sulis juga mengingatkan kepada PT CG, ketika ada rencana kegiatan apapun, harus mensosialisasikan dulu kepada warga masyarakat, melalui pemerintahan, agar tiga azas tiga M ‘ Mengingat, Menimbang dan Memutuskan, bisa tersampaikan dan terlaksanakan dengan baik & tepat,” pungkasnya.
Sementara Sutiono dari divisi HRD yang informasinya yang menginisiasi dan menangani dari rencana pembongkaran warung warung di lahan tanah negara yaitu wisata Katar tersebut, sampai detik ini nomor WhatsApp masih pada pcc ceklis, padahal pada awal awak media ini menghubungi sempat aktif, ada apah ini..??.
(Dien KK.)