CNO,Lebak – Sungguh di luar dugaan, pekerjaan fisik Dana Desa ( DD ) Ketahanan Pangan ( JUT ) di Desa Sumberwaras, kecamatan Malingping, kabupaten Lebak – Banten, di hentikan dan harus di alihkan, padahal pekerjaan sudah hampir selesai.
Di hentikannya kegiatan tersebut, atas perintah PJ Bupati Lebak, melalui DPMD,” terang Dedi Suyatno EkbangDes Sumberwaras kepada awak media ini, saat di hubungi via panggilan WhatsApp Jum’ at 21 juni 2024
” Ya Kang betul pekerjaan JUT di kampung Ciedes di hentikan, ini perintah orang Dinas Pemberdayaan Dan Masyarakat Desa Kabupaten Lebak, dan sisa anggaran tersebut harus di alihkan ke Ketapang hewani atau nabati, dan untuk JUT, kita lanjutkan ke tahun depan,” terang Dedi Suyatno selaku Ekbangdes Sumberwaras, setelah Dirinya dan Kepala Desa di panggil pihak DPMD Lebak.
” Ya Kang, Saya dan Pak Kades di panggil oleh Dinas Pemberdayaan Dan Masyarakat Desa, isi panggilan tersebut, Kami harus mengalihkan anggaran JUT ke Ketapang hewani atau nabati dengan alasan, Desa Sumberwaras masuk salah satu Desa di kecamatan Malingping yang masuk lokus kemiskinan ekstrem, sehingga di utamakan program Ketapang yang bersifat pemberdayaan, baik hewani maupun nabati untuk mengurangi angka kemiskinan,” paparnya. padahal pekerjaan Jalan Usaha Tani sudah hampir selesai, dan anggaran pun hanya tersisa sekitar Rp 60 jutaan,” terangnya.
Padahal ketapang JUT, ujar Dedi Suyatno lagi, itu sudah 2 tahun sebelumnya, kita rencanakan dan di dalam musrembangDes masuk skala prioritas, tapi di tahap akhir pekerjaan ko kami di stop, dan harus mengalihkan ke Ketapang hewani atau nabati. Kami pun bingung dan takut, apa kata warga masyarakat nanti,” pungkasnya.
Penghentian dan pengalihan bangunan Ketapang JUT ke Ketapang hewani atau nabati untuk Desa Sumberwaras, mendapat kritikan dari salah satu Tokmas kampung Ciedes, Wijaya Darma Sutisna menyampaikan kekesalannya ketika pekerjaan Ketapang JUT sudah di penghujung penyelesaian, ini harus di hentikan dan di alihkan, kebijakan macam apa ini PJ Bupati melalui DPMD harus mengalihkan pekerjaan yang hampir selesai, seperti tidak profesional saja, harusnya dari awal, kalau mau di revisi atau di alihkan,” tukasnya.
Entis Bule, sapaan akrab Wijaya Darma Sutisna, sangat menyayangkan kebijakan yang di ambil sepihak tersebut, kasian Pemdes, yang pasti jadi bahan gunjingan oleh warga masyarakat kecil yang terkadang tidak tau alasannya, kami pun sebagai tokoh sangat kecewa dengan pengalihan yang mendadak ini,” cetusnya.
Masih kata Entis Bule, kedepan kami warga masyarakat sebagai penerima manfaat dari Anggaran Dana Desa untuk fisik, jangan sampai terulang lagi, pekerjaan fisik JUT, di alihkan secara tiba tiba di mana pekerjaan sudah hampir selesai. Padahal kalau di bandingkan antara Ketapang hewani atau nabati, jauh masih bermanfaat fisik Jalan Usaha Tani ( JUT ), Ketapang hewani atau nabati, rata – rata nya tidak berjalan, hilang entah kemana itu ternaknya, dan anggaran pun habis gak jelas,” ujarnya.
Sebagai tokoh masyarakat, Entis Bule juga meminta, kepada pihak pemerintah Desa Sumberwaras untuk menyampaikan pengalihan ini kepada seluruh warga masyarakat, biar semuanya tau dan jelas,” pungkasnya.
Sementara pihak DPMD Lebak belum terkonfirmasi, pasalnya Dedi Suyatno selaku EkbangDes Sumberwaras tidak tau persis jabatan Pak Agus sebagai apa di DPMD Lebak, yang mengintruksikan agar ketapang JUT Desa Sumberwaras kecamatan Malingping harus di alihkan ke Ketapang hewani atau nabati.
(Didin kaka)