Hut Bhyangkara Ke 79,Distan Lebak dan Masyarakat Adakan Lomba

Lebak,CNO – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Dinas Pertanian Kabupaten Lebakmasyarakat menyelenggarakan Penilaian Lomba Pekarangan Pangan Bergizi, sebuah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola pekarangan rumah menjadi sumber pangan sehat dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat, di antaranya perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Koordinator Wilayah (Korwil), Tim dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalanganyar, serta Tim Japung Kabupaten Lebak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendorong ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

“Lomba ini tidak hanya sebatas kompetisi, tapi menjadi simbol kolaborasi antara institusi kepolisian dan sektor pertanian dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemanfaatan pekarangan secara produktif. Kami ingin menanamkan bahwa ketahanan pangan dimulai dari rumah,” ujar Rahmat, Kamis (12/6/2025).

Salah satu peserta yang menonjol dalam lomba ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari Kecamatan Kalanganyar. KWT ini berhasil menunjukkan kreativitas dan inovasi tinggi dalam mengelola lahan pekarangan. Mereka membudidayakan berbagai jenis sayuran, tanaman obat keluarga (TOGA), serta mengelola limbah organik menjadi kompos yang bermanfaat untuk pemupukan alami.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap masyarakat semakin terinspirasi untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah dengan cara yang bermanfaat dan berkelanjutan. Dinas Pertanian Lebak menargetkan kegiatan serupa dapat terus digalakkan di berbagai kecamatan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

“Jika setiap rumah mampu memanfaatkan pekarangannya secara optimal, maka kita tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan mandiri,” ucap Rahmat.

Lomba ini menjadi bukti bahwa pendekatan lokal dan partisipatif dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun ketahanan pangan yang tangguh di tengah masyarakat.

Reforter : Dede Mulyana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *