Rusaknya Area Lahan Perum Perhutani di Blok Guha Langir,Menuai Kritik Pedas Dari Tokoh dan Aktivis Lokal

Lebak,CNO,- Rusaknya area lahan perum perhutani di blok Guha Langir, wilayah RPH Bayah Selatan, Desa Sawarna, kecamatan Bayah, kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menuai kritik dari sejumlah tokoh Sawarna dan aktivis senior Baksel, Sabtu, 14/6/25.

Menurutnya tokoh Sawarna, kerusakan ini akibat arogansi dari pada para pengusaha warung yang tidak mengindahkan aturan dari perum perhutani, bahkan spanduk dan papan larangan di obyek wisata tersebut di rusak, terangnya.

AN, salah satu tokoh Sawarna menyebut, di obyek wisata tersebut, selain merusak lahan, dari mulai penebangan pohon pelindung, penggalian batu batu karang, pengrusakan spanduk himbauan dari perum perhutani, yang paling mencolok yaitu setoran retribusi yang tidak seimbang, padahal pengunjung selalu membludak, tapi tak sepadan dengan setoran yang masuk ke Perum Perhutani, ujarnya.

Kalau menurut Saya, kata AN, di kepengurusan IPPKCS terlalu banyak, sehingg hasil retribusi berpotensi banyak yang menguap/ gak jelas, ujarnya.

Saya sangat menyayangkan juga kepada pihak perum perhutani yang di duga terkesan tutup mata dengan masalah yang terjadi di objek wisata Guha Langir, atau jangan jangan ada yang bermain mata, pungkasnya.

Masih kata AN, kalau saja hal ini di biarkan, Saya yakin, kerusakan lahan di objek wisata tersebut makin melebar, sehingga keaslian objek wisata Guha Langir akan hilang, pungkasnya.

Kritik yang lain juga di sampaikan aktivis senior Baksel, Wijaya Darma Sutisna, alias Ama Ende, sangat menyayangkan kepada para pengusaha di objek wisata Guha Langir yang menempati lahan, untuk usaha, tapi merusak ke aslian ikon wisata Guha Langir, ujarnya.

Itu jelas sudah melakukan tindakan pidana, sangsi dari pada para perusak di lahan perum perhutani. yakni terduga pelaku kena denda dan harus merehabilitasi lahan yang sudah di rusak, ujar yang punya nama beken Entis Bule tersebut.

Entis Bule, dalam waktu dekat akan menemui Asper BKPH Bayah, untuk bertindak tegas, atas kerusakan lahan objek wisata milik negara tersebut, jangan hanya bertugas di wilayah kerja wilayah RPH Ciherang selatan Saha, sehingga kerusakan di lahan RPH Bayah Selatan seolah olah di biarkan, ujarnya lagi.

Masih kata aktivis senior Baksel tersebut, atas kerusakan yang terjadi di objek wisata Guha Langir. Dirinya akan melaporkan ke Kantor Pemangkuan Hutan ( KPH ) Banten, pungkasnya.

Terpisah ketua IPPKCS, Bubun, saat di konfirmasi awak media melalui panggilan WhatsApp mengatakan bahwa, dengan nada sedikit ada nada ketakutan, kata Bubun, kita melakukan kegiatan ini atas ijin dari pihak perum perhutani, singkatnya.

Namun saat awak media ini bertanya kepada beberapa anggota dan pengurus LMDH Sawarna mengatakan, kita bersama perum perhutani sudah tidak berdaya dengan para pengelola dan pengusaha warungan di objek wisata Guha Langir, karena arogansinya, yang tidak pernah menghiraukan himbauan dan peringatan dari pihak Kami, ujarnya.

Akhirnya Kami biarkan Saja dulu, nanti juga ada yang menyikapi, tuturnya.

Sementara Luckita kepala Asisten Perhutani (Asper ) BKPH Bayah, saat di konfirmasi media via pesan WhatsApp, tidak pernah merespon, bahkan pesan WhatsApp dari awak media tidak pernah di respon, sehingga ada praduga, bahwa Asper BKPH Bayah di duga ada main mata dengan pengelola objek wisata Guha Langir.

Tim/ Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *