Kota Bogor, CNO – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor Jawa Barat menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas aksi tawuran yang kerap terjadi di wilayahnya. Melalui pendekatan preventif dan edukatif, Polresta Bogor menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, menegaskan bahwa penanganan tawuran tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat kepolisian saja, tetapi membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan institusi pendidikan.
“Polres Kota Bogor telah menangkap 7 orang pemuda yang hendak tawuran dengan barang bukti golok dan cerulit ,dan kami akan menindak tegas aksi aksi premanisme. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi mencegah aksi tawuran. Ini bukan hanya tugas polisi, tapi tugas kita semua menjaga ketertiban dan keselamatan generasi muda,” ungkapnya kepada media, Selasa (2/7).
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Polresta Bogor mengintensifkan kegiatan patroli dialogis, sosialisasi ke sekolah-sekolah, serta membentuk forum komunikasi antara pelajar dan aparat keamanan. Selain itu, pihak kepolisian juga membuka layanan pengaduan cepat untuk melaporkan potensi bentrokan antar kelompok remaja.
“Kami akan terus memantau titik-titik rawan dan memperkuat deteksi dini agar tawuran bisa dicegah sebelum terjadi,” tambahnya.
Tokoh masyarakat dan para orang tua pun turut diimbau untuk lebih peduli dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama di luar jam sekolah. Pendidikan nilai-nilai moral dan pentingnya toleransi juga ditekankan sebagai bagian dari upaya jangka panjang.
Dengan langkah kolaboratif ini, Polresta Bogor berharap bisa mewujudkan Kota Bogor yang aman, damai, dan terbebas dari aksi kekerasan di kalangan remaja.
Reforter : Dede Mulyana