Ini Sudut Pandang Akademisi Banten Raya Soal Sambutan Bupati Lebak Viral Pada HUT RI ke 80

4 menit membaca View : 1
Redaksi
Berita, Sosok - 21 Agu 2025

LEBAK, CNO – Sambutan Bupati Lebak pada Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/08) disaksikan oleh Ribuan peserta di mulai dari Forkopimda, ASN, TNI-Polri, pelajar, mahasiswa, hingga para veteran pejuang kemerdekaan. Sambutan tersebut menuai pro dan kontra sehingga viral.

Dalam sambutannya, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya memberikan pesan pada dua hal penting: pertama transparansi penggunaan Dana Desa dan kedua evaluasi serius terhadap kinerja pejabat, mulai dari Sekretariat Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga pemerintahan desa.

“Pejabat yang tidak mampu menjalankan amanah pembangunan atau gagal memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, akan dievaluasi bahkan bisa diganti,” ucapnya, pada Minggu (17/08).

Akademisi STISIP Banten Raya, Mohamad Iyos Rosyid, S.KPm, M.AP angkat bicara ketika ditanya oleh awak media. Ia menilai bahwa ucapan itu sesuai dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang di menegaskan peran kepala daerah dalam pembinaan, pengawasan, dan evaluasi tata kelola pemerintahan.

Pesan amanat dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ialah untuk mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pelayanan, pemberdayaan, serta peran serta masyarakat, dan meningkatkan daya saing daerah.

“Artinya Bupati Lebak yang dipilih oleh Rakyat menginginkan akselerasi program-program dapat tercapai dengan baik terutama pada Aspek Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, Program Hegar, Sosial, dan Kesejahteraan masyarakat. Sebab pertanggung jawaban Bupati adalah kepada rakyat,” tegas Mohamad Iyos Rosyid, pada Senin (18/08/2025).

Prihal reformasi birokrasi terutama pada aspek mutasi atau rotasi di Kabupaten Lebak itu seutuhnya ada di kewenangan Bupati Lebak. Apalagi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan mutasi atau rotasi mempertimbangkan kinerja pegawai (hasil kerja dan perilaku kerja pegawai) dan/atau kinerja unit kerja. Pertimbangan lainnya yaitu strategi akselerasi/ percepatan pencapaian kinerja organisasi; kemampuan Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) dalam melaksanakan tugas jabatan; serta rekomendasi tim pemeriksa pelanggaran disiplin.

“Rotasi atau mutasi juga dapat dilakukan jika terdapat unsur benturan atau konflik kepentingan (conflict of interest) dalam Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) pada Instansi Pemerintah. Tujuan dari Mutasi atau rotasi yaitu sebagai katalisator untuk mencapai visi – misi Bupati agar segera gas pol terutama pada Aspek Lebak Ruhay (Rukun, Unggul, Hegar, Aman, dan Yakin). Langkah percepatan atau perombakan reformasi birokrasi adalah solusi untuk menjawab percepatan program Lebak Ruhay,” ungkapnya.

Mohamad Iyos Rosyid atau yang disapa Bung Yos ini menilai bahwa Gaya komunikasi politik Bupati Lebak merupakan gaya komunikasi responsif yaitu cara berkomunikasi yang ditandai dengan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang cepat dan tepat terhadap pesan atau situasi yang dihadapi.

“Apalagi pada momentum HUT RI disaksikan oleh semuanya sehingga ini memberikan pesan moral agar visi-misi Bupati segera terimplementasi dengan baik dan gas pol (tancap gas) untuk mencapai visi-misi Lebak Ruhay di tahun pertama jabatan Hasbi-Amir”, tuturnya.

Sebab masih ada sepanjang 1.617 kilometer jalan desa di Kabupaten Lebak masih banyak yang belum terbangun maksimal. Ini butuh peran semua stakeholder.

“Titik fokus Lebak Ruhay saat ini, yaitu pada pembangunan infrastruktur jalan, kesehatan dan pendidikan. Semua itu butuh kolaborasi dan sinergitas agar percepatan pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat Lebak”, terangnya.

Bung Yos melihat kinerja Bupati Lebak saat ini Gas Pol (tancap gas), artinya Lebak Ruhay pada tahun pertama difokuskan kepada Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan. Pada tahap infrastruktur jalan-jalan kota sudah mulai diperbaiki. Jalan Kabupaten di Pedesaan sudah mulai disentuh. Pada aspek kesehatan, penambahan Pusat Kesehatan Masyarakat terus ditambah terutama saat ini ada pembukaan PKM Kumpay. Pada Aspek Pendidikan, saat ini dibuka sekolah baru yaitu SDN 1 Citorek Timur.

Prihal penggunaan Dana Desa, pesan politik Bupati adalah Kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah desa dan Kabupaten untuk sama-sama dapat diterjemahkan dan dilaksanakan dengan baik sesuai visi-misi Lebak Ruhay. Artinya menginginkan permasalahan infrastruktur segera diselesaikan secara bersama-sama sehingga manfaat dapat dirasakan oleh semua masyarakat baik wilayah kota maupun pedesaan.

“Semua itu untuk mewujudkan Lebak Ruhay agar segera terlaksana dengan cepat. Peran pembangunan harus diwujudkan dengan sinergitas bersama antara Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Pusat”, pungkasnya.
(Dien)

Bagikan Disalin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights