Sejumlah Perusahaan Tambang dan PLTMH di Lebak selatan Masih Lemah Dalam Terapkan Sistem K 3

Lebak,CNO – sejumlah perusahaan tambang baik emas juga pasir kuarsa, bahkan ada beberapa perusahaan PLTMH di wilayah Lebak selatan,kabupaten Lebak, provinsi Banten yang masih lemah dalam penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan kerja ( K 3 ).

Hal ini di ketahui saat tim awak media menyambangi beberapa perusahaan tambang dan PLTMH di Lebak selatan beberapa hari lalu dan waktu lalu.

Seperti yang terjadi di beberapa tambang pasir kuarsa di blok Pasir Gulugur, desa Pamubulan, kecamatan Bayah – Lebak – Banten, terlihat sejumlah karyawan baik ofrator dan karyawan bagian lainya di duga masih abai terhadap sistim K 3, atau memang dari pihak perusahaan yang di duga tidak melakukan disiplin terkait penerapan sistim Keselamatan dan Kesehatan Kerja. begitu juga terkait pemasangan pelakat – pelakat sebagai warning bagi karyawan, apalagi di area pekerjaan yang di anggap rawan kecelakaan.

Seperti di katakan DN, saat hendak melakukan silaturahmi dan konfirmasi di Perusahan tambang pasir kuarsa di blok Pasir Galugur Pamubulan dan perusahaan PLTM Banyu Daya Persada blok Citundun desa Cibarengkok kecamatan Panggarangan – Lebak sistim penerapan K 3, masih harus di tingkatkan, Karena salah satu peringatan di aturan K 3, Berpotensi terhadap kecelakaan atau tidak, di tempat kerja alat pelindung diri ( APD ) harus di kenakan ( pakai ) dan itu wajib, ” UTAMAKAN KESELAMATAN KERJA”, tegas DN. 20 Desember 2025

DN dalam keterangannya kepada media, akan menginformasikan hal ini kepada dinas terkait.

Sementara hasil investigasi dan konfirmasi dengan dua orang pimpinan di PT Banyu Daya Persada Citundun, desa Cibarengkok Panggarangan, Pak Engguh dan Pak Fatar terkonfirmasi mereka menmutuskan bahwa sistem K3 harus di utamakan, tapi terlihat, para pegawai di perusahaan PLTM tersebut masih lemah kesadaran dari pegawai dalam penerapan sistem K 3.

Didin kaka