CNO. Lebak – Enah Suhaenah seorang janda tua berusia 56 tahun warga Kampung Leuwiranji, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, hanya bisa pasrah karena harus tinggal di rumah yang kondisi bangunannya sangat tidak layak dan nyaris ambruk.
Terlihat dari beberapa bahan material rumah itu kondisinya sudah tidak layak, kayu yang berfungsi sebagai tiang penyangga pun sudah mulai lapuk. Bahkan, pada beberapa titik atap rumahnya banyak yang bolong sehingga setiap kali hujan turun rumahnya kerap kebocoran.
“Semua kayu sudah keropos. Sehingga jadi kepikiran takut rumahnya roboh, apalagi hujan turun,” kata Enah saat ditemui wartawan, Minggu 24 maret 2024
Sekitar 25 tahun yang lalu, suami Enah meninggal dunia. Semenjak itu hingga saat ini ia tinggal di rumah yang hampir ambruk itu bersama anak bungsunya dan ketiga cucunya.
“Semenjak suami saya meninggal dunia, sekarang anak saya yang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi biaya hidup sehari hari,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, bahwa tahun lalu dari pihak kelurahan pernah mendata untuk mendapatkan bantuan BLT Covid -19. Namun, setelah itu ia mengaku tidak pernah lagi mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
“Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari saja masih jauh dari kata cukup. Maka kami sangat berharap bantuan dari pemerintah ataupun dari para dermawan,” harapnya.
Sementara itu, Fitri tetangga dari Enah pun ikut prihatin melihat kondisi rumah yang ditinggali Enah bersama anak dan cucunya itu. Menurutnya rumah tersebut sudah sangat tidak layak untuk dihuni.
“Apalagi lagi sekarang lagi musim hujan,” kata Fitri.
(Permana)