Belum Seumur Jagung Pekerjaan Beton Ruas Jalan Ciparay – Cikumpay Sudah Retak

.

CNO,Lebak – Retakan tersebut posisinya memotong badan jalan, tembus dari atas sampai bagian bawah, terang sejumlah warga Panggarangan, kepada awak media, Rabu 10 juli 2024, di lokasi.

” Ya Kang gimana ini PT Lambok Ulina selaku pelaksana di pembangunan ruas jalan ini,hasil pekerjaannya belum seumur jagung sudah retak,” terangnya.

Menurut warga lagi, padahal kami sangat mengharapkan, pekerjaan ruas jalan ini yang sudah lama kami nantikan, di laksanakan dengan bagus, kuat, tidak seperti ini, belum juga selesai, sudah retak patah tembus dengan posisi memotong, dan kalau pekerjaan tembok coran atau rabat beton kalau sudah patah, retak, itu susah di perbaiki lagi, dan akan tetap rusak, apalagi ini bangunan kontruksi beton untuk jalan,” cetusnya.

Hal serupa juga di sampaikan ketua umum AMPIJA Wijaya Darma Sutisna, harapan warga yang dari dulu pengen punya jalan yang mulus dan bagus, nyaman aman dalam berkendara untuk kebutuhan transportasi, maka dari itu Saya, ujar Entis Bule panggilan beken Wijaya Darma Sutisna, berharap PT Lambok Ulina, dalam melakukan pekerjaan harus sesuai ketentuan, baik itu RAB juga spesifikasi material, dan teknis dalam pekerjaan,” ujar aktivis senior lebak ini.

Masih kata Entis Bule, sejak awal Saya turun kelokasi pekerjaan ruas jalan ini, dari mulai pekerjaan lantai kerja ( Lean concrete ), hasil pekerjaan PT Lambok Ulina ini, terkesan asjad,” ya beginilah juga dengan hasil pekerjaan berikut, belum juga selesai, sudah ada 2 titik yang mengalami retak patah, seperti yang terlihat di Poto,” ungkapnya.

Entis Bule juga berharap, PT Lambok Ulina, dalam melakukan pekerjaan tidak asjad, jangan sampai bermasalah seperti yang sudah sudah,” tegasnya.

Menurut Entis Bule, ini terjadi, di duga akibat peran dinas PUPR Provinsi Banten yang di nilai sangat lemah dalam pengawasan, sejak dari awal Saya turun ke lokasi, papan informasi tidak terpasang di tempat semestinya, hasil pekerjaan Lean concrete juga terlihat dan terkesan asal jadi, sepertinya metode kerja ada yang salah,” pungkasnya.

(Didin kaka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *