CNO,Lebak – Sejumlah stockpile batu bara di wilayah Lebak selatan di garis polisi ( police line ), entah ada apa penyebabnya, ujar SM salah satu warga saat di konfirmasi di rumahnya Kamis sore. 05 September 2024
Menurut SM, stokpile milik para pengusaha batu bara yang di polisline tersebut, mulai dari Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara sampai Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, tuturnya.
Menurut SM, terjadinya pemasangan policeline tersebut belum di ketahui, entah ada apa. Atau buntut dari insiden yang terjadi satu Minggu kebelakang, atau mungkin ada hal pengungkapan dari kegiatan tambang yang memang ilegal ini, terang SM lagi.
Kalau memang ini karena ilegal, mengapa hal ini baru di lakukan, kita tau kegiatan ilegal ini dari tahun 1998, ungkapnya.
Masih kata SM, yang kami tau di kegiatan ilegal ini, informasinya ada yang mengkordinir untuk kordinasi terutama ke APH terkait, ke mana ini orang suka mengatasnamakan kordinasi, coba kerja, saat ini kiatnya sangat di butuhkan, tegasnya.
SM juga mengatakan, dirinya mengetahui ada kordinasi, bahkan bukan ke APH saja, untuk lembaga pun, kata SM ada, cuma entah kemana itu, siapa yang ambil, padahal waktu dan tanggal berapa dan besaran anggaranya Saya tau, hanya saja setiap tanggal tersebut sudah tidak ada, mungkin udah ada yang ambil, ujar SM.
Lebih lanjut, SM berharap kepada pihak terkait, berikan kepastian hukum, kalau memang kegiatan ini harus di tutup secara permanen, tutup dengan tegas, jangan di jadikan kesempatan dalam kesempitan, pungkasnya.
Saat awak media mengkonfirmasi salah seorang pengusaha batu bara SA mengatakan, betul kami ilegal, tapi tolong jangan perlakukan seperti ini, kami kan sering di pinta untuk uang kordinasi, tapi kok bisa seperti ini, kemana itu yang sering mengatas namakan untuk kordinasi, saat ini kami butuh pertolongan, pungkasnya.
Saat awak media melakukan investigasi, benar adanya, hampir tiap stockpile batu bara dari Pamubulan sampai Panyaungan, di garis polisi ( Policeline ).
(Didin kaka)