Lebak CNO – Pemerintah Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, memetik hasil dari tanaman cabai program ketahanan pangan (Ketapang) yang dikelola Kelompok Tani Sugan Makmur.
Menurut Kepala Desa Pajagan, H. Atmawijaya, program ketahanan pangan bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di suatu wilayah, termasuk di desa selain di sekolah, maupun pemerintah daerah.
Program Ketapang yang dikelola oleh masyarakat di desanya kata dia, melibatkan berbagai kegiatan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, aksesibilitas, dan pemanfaatan bahan pangan yang cukup bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, gangguan ekonomi dan bencana alam.
“Program Ketapang di desa kami dikelola Kelompok Tani Sugan Makmur anggotanya emak-emak PKK dan laki-laki. Tahun 2024 kemarin, program Ketapang Desa Pajagan itu ke budidaya cabai rawit dan ditanam di lahan seluas 1,5 hektar,” katanya, Sabtu (24/5/2025).
Atma menjelaskan, program Ketapang TA 2024 yang dikelola Kelompok Sugan Makmur dan telah memetik hasil dari panen cabai yang ditanam itu dibiayai APBDes TA 2024. Ia berharap, keberadaan program tersebut tidak saja bisa berdampak pada Pendapatan Asli Desa (PADes), tapi juga bisa berdampak pada pendapatan masyarakat di desanya.
“Kuncinya adalah serius mengelola. Mudah-mudahan kedepan hasil panenya bisa lebih banyak. Dan untuk program Ketapang TA 2025 belum kami laksanakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, atas keberhasilannya meraih sejumlah program dari lintas sektoral diluar APBDes, Kepala Desa Pajagan, H. Atmawijaya diganjar penghargaan dari Camat Sajira saat pelaksanaan LPPDes TA 2024.
Ditengah sorotan tajam program ketahanan pangan dari sejumlah pegiat sosial di Banten, terutama soal keberhasilan program, Dian Mulyani seorang aktivis perempuan jebolan Universitas Terbuka yang bergerak di bidang pemberdayaan berharap, program Ketapang Desa Pajagan yang dikelola emak-emak bisa jadi percontohan desa lain di Kabupaten Lebak.
“Cintai pekerjaan mu apapun pekerjaannya, maka keberhasilan akan didapat, menurut saya itu kuncinya, Apa lagi program Ketapang TA 2025 yang bergulir di desa nilainya cukup besar, minimalnya 20 persen harus dialokasikan dari dana desa. Saya berharap program Ketapang Desa Pajagan bisa menjadi percontohan, bila perlu bisa jadi pusat study desa lain di Kabupaten Lebak minimalnya,” katanya.
Remo