Panen Padi Serentak di Sleman,Perempuan Tani HKTI DPD DIY Capai Produktivitas Luar Biasa

5 menit membaca View : 13
Redaksi

JOGYAKARTA, CNOKetua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Dr. Dian Novita Susanto, S.Ikom.,S.H.,M.Sos, sangat mengapresiasi atas kinerja perempuan tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah melaksanakan program – program dari DPP memberikan instruksi kepada perempuan tani HKTI DPD Yogyakarta.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI Pusat, Dian Novita Susanto saat menghadiri panen padi serentak yang berlokasi di Desa Bulak Jaten, Kalurahan Sendangrejo, Kapanewon/Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman pada Rabu 10 September 2025.

Dian mengatakan kami dari DPP HKTI Pusat telah memberikan instruksi kepada perempuan tani HKTI DPD Yogyakarta, beliau bisa melakukan dan melaksanakan dengan baik,” ucapnya. Kita bisa melihat dari produktivitas padi yang dihasilkan dari benih M70D yang di tanam oleh para petani – petani di Bulak Jaten, Sendangrejo, Minggir, Sleman yang memang di Ketuai oleh ibu Susi ini, sungguh sangat luar biasa.

Karena memang tadi saya sempat mendengar dari pembicaraan beliau bahwa setiap penanaman M70D bisa di tingkatkan produktivitas nya dari waktu ke waktu, dan ini lah yang memang kami harapan. Karena ke depannya ini bagaimana para perempuan tani HKTI, sebagai organisasi pertanian ini bisa berdampak baik bagi petani khususnya di desa – desa.

” Lanjutnya, karena dengan peningkatan produktivitas tentunya nilai tukar petani ini menjadi meningkat,” terangnya. Disinggung tentang selain padi yang ditanam, ia menambahkan saat ini memang kami lebih fokus ke padi. Tapi nanti kedepannya kami akan mengembangkan ke sektor pangan lain yaitu ke jagung,” tutup Dian.

” Sementara itu, Dwi Susilowati, selaku Ketua HKTI DPD Yogyakarta, melaporkan kita di wilayah Kabupaten Sleman, Kapanewon/Kecamatan Minggir ini adalah putaran ke -4 pilot projek dari DPP perempuan tani HKTI dalam hal disini adalah untuk ketahanan pangan dalam bidang penanaman padi. Dan Alhamdulillah benih yang di berikan oleh DPP untuk petani adalah M70D itu ternyata produksinya lebih banyak dengan benih lain.

Kemaren kami di Wonosari dan Kabupaten Bantul itu, produksinya sangat tingi. Di Bantul kemaren itu mencapai 9 ton per hektare, dan disini dari hitung dari Dinas Pertanian meningkat kapasitasnya di wilayah Kabupaten Sleman setengah ton.

Kalau kemaren itu tidak ada hama wereng atau tikus itu bisa mencapai 8 ton per hektare, dan Alhamdulillah juga kemaren kami pendampingnya bisa maksimal juga keluhan petani kemaren itu bisa tersampaikan kepada kami dalam hal ada hamanya tikus sama wereng. Dan kami dari DPD lansung turun untuk memberikan solusi dan penanganan untuk hama tikus itu kita kasih memberikan kapur barus.

Sebelum kita memberikan kapur barus itu, saya sendiri juga sudah mengecek apakah berdampak pada tanaman atau tidak. Ternyata kapur barus tidak ada dampaknya kepada tanaman apapun karena dia hanya sekedar mengeluarkan bau saja, bahkan kalaupun itu terurai dengan air pun juga tidak ada pengaruh ke tanah atau tanaman.

Kita tau kapur barus itu unsurnya juga dari kapur cuma penyengat baunya itu lah yang bisa membantu untuk mengusir tikus tersebut terus untuk wereng itu kita kasih wrakon, karena hama wereng itu adalah penanggulangannya juga dengan bau karena kemaren itu tidak ada hujan jadi kami tambah dengan perekat Alhamdulillah bisa teratasi dan panennya cukup bisa maksimal hingga naik kapasitas persentasenya dari Kabupaten Sleman yang pertama biasanya itu cuma 5,5 ton hingga 6 ton dengan benih M70D ini mencapai 6,5 ton per hektare.

Mudah – mudahan DPP dan DPD perempuan tani HKTI selalu bisa memberikan inovasi apapun, dan selalu bergerak bersama – sama dengan petani dalam hal nanti ketahanan pangan yang berdaulat untuk semua masyarakat supaya Indonesia bisa menjadi lebih baik karena tonggak dalam kehidupan ataupun negara adalah pangan,” pungkasnya.

Bupati Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya dalam sambutanya yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Makwan menyampaikan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memajukan sektor pertanian di Kabupaten Sleman.Saya juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan dukungan semua pihak yang mendukung terselenggaranya panen padi serentak yang dilaksanakan serentak di wilayah Kapanewon/Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. Semoga kegiatan ini, dapat mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Bupati juga menyampaikan luas wilayah administrasi Kapanewon/Kecamatan Minggir sekitar 27,27 kilometer persegi, yang sebagian besar merupakan area persawahan dan tegalan. Menjadikan Kapanewon/Kecamatan Minggir, sebagai wilayah yang penting dalam produksi padi di Kabupaten Sleman.

” Perempuan tani HKTI khususnya DPD Yogyakarta berperan penting dalam ketahanan pangan nasional dengan mendorong modernisasi pertanian, memperjuangkan hak perempuan tani mendukung kemandirian dan berkontribusi pada program pemerintah melalui kegiatan panen padi serentak.

Pemkab Sleman, selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi. Pemkab Sleman memiliki komitmen untuk terus bersam petani dalam memajukan komoditas pertanian.

Terlebih Kabupaten Sleman, memiliki sejumlah varietas padi unggulan bahkan Kabupaten Sleman, memiliki sembada merah dan sembada hitam yang telah diakui sebagai padi unggulan lokal Sleman berdasarkan SK Kementerian Pertanian RI Nomor 125 dan Nomor 126 Tahun 2019. Pengakuan ini, membuktikan bahwa padi Sleman unggul dengan kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Upaya menjaga ketahanan pangan menghadapi tantangan serius akibat maraknya alih fungsi lahan pertanian, menjadi non pertanian. Menghadapi tantangan ini, kami berupaya memastikan ketahanan pangan melalui intensfikasi dan moderisasi pertanian.

Mulai dari meningkatnya produktivitas lahan, pemanfaatan mesin pertanian dan pemasaran digital.

Strategi yang tidak kalah penting adalah regenasi petani dan pemberdayaan petani milenial, dengan keterlibatan generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi diharapkan sektor pertanian terus berkembang meski lahannya menyempit. Pemda Sleman akan terus berupaya menghadirkan program – program nyata, mulai menyediakan sarana produksi pertanian, pelatihan teknologi tani, dan penguatan akses pasar,” ungkapnya.

(Ags.w)

Bagikan Disalin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights